Ilmu itu dinamis, demikian juga dengan tantangan dan permasalah hidup di tengah kehidupan manusia. Eksistensi ilmu jika ingin mendatangkan keberkahan (ilman nafi’an) bagi umat manusia, ia harus mampu menyentuh dan menjawab kebutuhan masyarakat. Ini menjadi tugas para akademisi dan para ilmuan untuk terus bekerja sesuai status yang disandangnya, bagaimana mereka harus membangun keilmuan yang kokoh sesuai standar yang diakui oleh kalangan masyarakat ilmiah, Dan juga bagaimana merespon kebutuhan masyarakat baik secara teoretis konseptual maupun respons praktis dengan mengoptimalkan kemampuan professional di bidang layanan bimbingan dan konseling Islam.
BKI baik sebagai ilmu maupun sebuah profesi merupakan bidang garapan yang menantang. Peluang dan kebutuhan terhadap keilmuan dan profesi ini demikian nyata. Secara general keilmuan dan profesi ini bersentuhan dengan berbagai problematika dan kebutuhan manusia khususnya dalam lingkup pembangunan mental, kehidupan sosial dan kepribadian yang dibutuhkan sumber daya manusia serta dalam mengantisipasi dan memperbaiki keadaan mental yang rusak dan tidak produktif agar menggapai kebahagiaan dalam hidupnya. Bimbingan dan konseling dengan Islam sebagai pendekatan memiliki spirit yang tinggi untuk turut serta memainkan peran mulai dari kegiatan eksplorasi kebutuhan tehadap layanan ini, melakukan kajian intensif dan mendalam serta membuat peta wilayah yang bisa dimasuki oleh BKI, merumuskan bangunan konsep yang dapat ditawarkan sebagai solusi atas permasalahan yang berhasil diidentifikasi paling tidak sebagai langkah pertama bentuk respons ilmiah, dan langkah berikutnya dengan serangkaian eksperimen dalam meningkatkan mutu konsep, serta ujung-ujungnya mampu memberikan nilai tambah bagi layanan bimbingan dan konseling Islam.
Jika melakukan kajian tentang kebutuhan dan problematika psikologis dan mental manusia, Terlebih di era kontemporer saat ini, kajian akan membukakan pandangan para akademisi, praktisi dan ilmuan BKI akan adanya bidang garapan yang terang benderang, dan memberikan agenda harus melakukan apa mereka saat ini dan ke depan. Kebutuhan dan problematika itu banyak terkait dengan isu-isu kemanusiaan yang senantiasa berkembang, pertama terkait dengan keilmuan BKI itu sendiri apakah dia merupakan ilmu agama murni sebagai salah satu bidang dakwah Islam, dan secara epistemology dan metodologi pure berbasis Islam, atau merupakan disiplin yang merupakan pengembangan dari BK konvensional, atau mengambil jalan tengah, posisi tetap bidang ilmu dakwah tetapi dalam perkembangannya tidak menapikan terhadap perkembangan BK konvensional.
Isu lainnya berkaitan dengan fenomena permasalahan manusia yang terus berkembang dan menjadi pekerjaan rumah para pejuang kebaikan termasuk pebimbing dan konselor Islam. Fenomena tersebut seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), krisis etika, kenakalan remaja, bullying, pergaulan bebas, seks menyimpang, PMO dan LG BT, fenomena korupsi. Selain itu juga fenomena yang berkait dengan perkembangan teknologi digital serta sejumlah efek yang ditimbulkan, perkembangan native healing, sufi healing, pengobatan altealternatif dan sebagainya.
Sisi pragmatis dari kajian isu-isu ini, diharapkan mampu membaca celah masuknya bidang keahlian bimbingan dan konseling sebagai bagian dari problem solver permasalahan umat sesuai batas-batas dan ruang lingkup keahlian yang dimiliki, mampu menemukan konsep solusi atas permasalahan yang berhasil diidentifikasi, menuangkannya dalam bentuk karya desain konseptual bimbingan dan konseling islam sesuai problema yang berhasil diurai dan dipetakan, paling tidak ini menjadi barometer keberhasilan tahap 1 yaitu membuat desain sebagai bahan untuk tahap kedua yaitu eksperimentasi sehingga desain ini naik derajat menjadi model yang menjadi acuan setiap praktisi BKI.
Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan spirit yang selalu menyala dalam mengembangkan bimbingan dan konseling Islam. Selain itu juga untuk mengembangkan kepekaan dan kesadaran terhadap realitas yang terus berkembang yang penting direspon oleh para akademisi, ilmuan dan praktisi BKI.